Selasa, 29 Juli 2014

Partner Kebetulan ;)

27/6/14
  Aku tak pernah melihatmu sebelumnya, tapi keingintahuanku menggelitik rasa ini untuk bertanya pada sahabatku. Dia menjelaskan tentangmu dengan rapi dan singkat lalu ia menyelamatkanku agar aku tak masuk dalam kubangan rasa yang disebut penasaran. Kamu berhasil membuat mataku sering melipir memperhatikanmu dari jauh. 
Disini aku tak ingin menjelaskan bagaimana awal perkenalan kita beberapa tahun lalu karena kini kita sudah sama-sama tahu semua cerita tentangmu dan tentangku. Terlalu banyak hal kebetulan yang kita temui. Hingga aku ragu untuk menyebutkan apakah ini adalah kebetulan biasa?? Ahhh, Lupakan...
  Dari ujung telp kudengar suaramu yang sangat laki-laki. Yaa..Hanya dari ujung telp, bukan dengan saling tatap muka. Ini berawal dari "perkenalan kedua", tak pernah kudapati orang yang konsisten sepertimu tuk berkata ya/tidak, salah/benar. Aku yakin, kamu adalah tipe orang yang menepati janji yang telah kau buat sendiri untukku bahkan untuk orang lain. Terimakasih karena kamu tak pernah meninggalkanku seharipun tanpa pesan, walaupun sesekali kamu menghilang dan memberiku alasan yg aku dapat menerimanya. Kamu selalu datang dengan berita atau topik baru dalam setiap pembicaraan via BBM. 
Yang aku lihat darimu, kamu selalu tahu kapan harus serius dan kapan harus memecahkan suasana, memecahkan tawaku sambil aku tersipu malu. Ini memang hal baru untukku mengenalmu. Aku masih jauh dari kata "akrab" karena bahkan aku tak tahu kapan ulang tahunmu.
  Tuhan seperti memberikan kesempatan kedua untuk mengenalmu, walaupun aku yakin bahwa kita hanya sekedar partner kebetulan. Aku yakin, Tuhan tak pernah terlambat tuk memberikan kesempatan ini. Tuhan memberikan waktu yang tepat dimana aku harus membuka hati dan mengungkapkan apa yang kurasa untukmu, tak sedikitpun rasa yang kututupi. Karena aku nyaman denganmu. Yaa,nyaman. Semoga aku tak menyakiti hati siapapun dengan rasa nyamanku. Mungkin ini adalah janji Tuhan bahwa akan ada pelangi setelah hujan turun.
  Pelangi yang sebenarnya ialah pelangi yang tak selamanya ada, ia hanya sesaat indah melengkung memanjakan mata. Tapi semoga ini bukanlah pelangi sesaat lalu pergi dengan sejuta jejak menyakitkan. Kamulah pelangi yang dapat membuatku menangis haru, tertawa lepas, tertawa tanpa jeda dan kita saling support tuk dapat bertahan dari hempasan ombak yang garang. 
  Tuhan, aku ingin mengucap syukur atas kasihMu dan aku ingin memohon agar kamu tetap menjadi pelangi saat hujan turun ataupun matahari terik.
Ini semua karya Tuhan, dan aku bersyukur atas rasa ini, rasa bahagia bahkan rasa sakit sekalipun ketika aku mendengarmu dengannya,bukan dengan aku. Aku hanya takut suatu hari kamu terpuruk sama seperti yang aku rasakan. Bertahan pada cinta yang tak semestinya dipertahankan. Tapi apapun keputusan yang membuatmu bahagia, aku kan turut bahagia. Aku sadar bahwa aku hanyalah teman yang membuatmu merasa nyaman (itu yang kamu katakan padaku saat itu), membuatmu gila dan membuatmu merasa terobrak-abrik. Kamu bebas menempati hatiku, dan berhak mengukir judul diruangan itu. Bebas!! Kamu dapat mengukirnya dengan judul "sahabat" atau apapun yang kamu mau. 
  Sampai pada detik ini, aku bersyukur mengenalmu lewat obrolan-obrolan ringan bahkan modus-modus yang membuatku terbang dan kubalas dengan modus-modus lain yang disebut "kode"  :) Kamu dan aku sering melewati malam bersama dengan obrolan tanpa jeda lewat perangkat HP.
  Aku menikmati rasa ini setiap hari semenjak kamu datang dan kamu menggila bersamaku. Ya, aku hanya menikmati rasa ini, proses ini terlalu indah untuk disia-siakan. Aku tak pernah tau apa yang terjadi nanti diantara kita berdua. Inilah proses perkenalan kita setelah aku menunggunya lama dan aku seperti mendapatkan kejutan. Saat ini aku menikmati proses dimana aku nyaman untuk bercerita dan mengungkapkan semua yang aku rasakan. Suatu hari nanti pasti masih banyak proses, dimana aku takut kehilangnmu, dimana kau dan aku saling bertemu dan saling mengucapkan terimakasih atapun bertanya "kita ini apa?" , proses dimana akan terjadi konflik, proses saling mempertahankan ataupun proses saling kehilangan.
  Mengenalmu adalah anugrah, mempertahankanmu adalah usahaku yang setiap hari aku pertaruhkan. Terimakasih untuk perhatian-perhatian kecil dan topik-topik seru yang membuatku terbahak. aku tak pernah menyesal kenapa aku baru mengenalmu sekarang setelah kita jauh. karena Tuhan pasti mempunyai alasan kenapa kamu diperkenalkan dengan orang gila dan tak punya malu sepertiku.
  Aku selalu mengharapkan Pesan singkatmu setiap hari seperti absen, aku tak pernah tau ini membuatmu terusik atau tak enak hati. Intinya adalah kamu menciptakan kenyamanan yang jarang aku dapatkan sebelumnya dan tak pernah aku bayangkan ini kudapatkan darimu. Semoga kita akan tetap menjadi partner kebetulan yang harmonis.



Jumat, 13 Juni 2014

Merindukanmu

200514
            Akan ada hari dimana kita harus saling merelakan, akan ada hari dimana kita akan saling mengucapkan “Selamat tinggal, semoga kau bahagia dengan dia.” Hanya saja kita tak pernah tau kapan hari itu tiba.
            Hari ini kau berhasil membongkar bendungan air mataku dan memecahkannya. Ini memang tak seperti biasanya, aq terlalu memakai perasaan. Apakah aq berlebihan? Sehari tak kudapati pesan text darimu dan aku merindukannya kemaren. Sejak kemaren aku mengirimkan pesan untukmu, tapi tak ada balasan. Hari ini kau tiba-tiba mengirimkan pesan yang membuatku beku sejenak lalu terbakar.


Berhenti Berharap

260514
            Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui tentang aku, tapi tak banyak yang mengerti tentang aku. Aku berada pada persimpangan jalan dengan seribu kebimbangan. Mereka datang dan pergi tanpa memahami rasa yang kumiliki. Salah satunya adalah kamu, kamu begitu mudah menerobos pintu hatiku dan mengisinya dengan pesan text yang membuatku kecanduan setiap menitnya. Kamu seperti obat, penawar rasa nyeri yang kuderita. Seperti air minum yang mengobati rasa hausku. Kamu seperti obor ditengah malam gelapku. Kamu juga membuatku lebih mengenal Tuhan, karena kita menyembah dan bedoa pada Tuhan yang sama (Ida Sang Hyang Widi Wasa). Mengingatkanku untuk mandi dan berdoa padaNya. Aku terkesan dengan kehadiranmu.

Minggu, 01 Juni 2014

Sahabat Spesial

260514

Kedua tangannya ringkih memegang erat tangan bundanya.
Ia tak mampu berlari mengejarku, bahkan jalanpun lamban.
Kakinya seperti meraba setiap tanah yang ia pijak.

Jumat, 23 Mei 2014

HARMONI

  Pagi ini sang fajar belum mau menampaka nseyumnya. Aku duduk tenang dengan alunan musik pop ditelingaku. Yaa,, hanya ditelingaku, mataku tertutup sambil terbius lirik lagu yang membuatku semakin galau. Masker hitam untuk melindungi wajahku dari debu dan polusi lain sudah terkait di kedua telinga menutupi hidung dan pipiku.
  Aku melihat mereka berdatangan, berlarian lalu pergi, bahkan mereka berebut dan saling terobos antrian masuk kendaraan bus Transjakarta yang siap mengantarkan mereka ke halte tujuan. Nampaknya rutinitas saling tabrak antara calon penumpang yang berlarian satu dengan yang lainnya adalah hal yang rutin dilakukan mereka setiap matahari terbit dan matahari terbenam.

Minggu, 02 Februari 2014

Lembar Persembahan Skripsi

     Puji Syukur Astungkara saya panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi atas waranugraha dan inspirasi yang sangat melimpah sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi, tanpa-Mu saya hanyalah seorang Andi Ike Dwi Nugroho tanpa gelar S.Kom.

           Terimakasih untuk Ibu (Paisah) yang setiap saat mengingatkan saya untuk Sembahyang, untuk Bapak (Mistar) yang setiap saat memberikan saya semangat untuk tetap jujur pada diri sendiri dan  untuk Kakak (Eka Ita Sih Riwayati) yang selalu memberikan saya tantangan untuk bertahan dan mengingatkan saya untuk menghargai setiap detik waktu yang ada (semoga kakak cepat move on) . Skripsi ini adalah kado kecil untuk kalian di akhir studi saya pada Jurusan Teknik Informatika S-1. Terimakasih untuk semangat dan kasih sayang yang tiada henti mengalir untuk saya, kalian adalah alasan saya untuk tetap hidup dan berkarya. Kalian adalah sumber inspirasi untuk saya.

Labels