Rabu, 01 Juli 2015

Surat untuk Calon kakak Iparku

25/01/15
Untuk Calon Kakak Iparku.
Tiba-tiba terfikir untuk membuat tulisan tentang seseorang yang bukan keluargaku namun akan menjadi keluargaku yang mencintai satu-satunya kakak perempuanku. Yang selanjutnya aku akan memanggilmu dengan sebutan "mas".

Aku berharap kamu tak hanya mencintai kakakku, namun juga peduli terhadap keluargaku begitu pula denganku.
Mas, terlalu banyak hal indah serta hal yang menyakitkan aku lalui bersamanya. Aku memang tak 100% tau tentang dia, tapi setidaknya aku tau kisahnya bersama orang2 yang pernah ia cintai. Aku tau ketika dia disakiti maupun menyakiti kekasihnya dulu. Intinya aku hanya ingin saudara kandungku bahagia, karena aku tahu bagaimana ibu dan bapakku mati-matian berusaha membahagiakannya dengan cara yang mereka mampu. Semua hal yang pernah terjadi dulu biarlah menjadi kenangan yang bisa membuat hidup kami lebih baik.

Disini, aku tak ingin menceritakan semua hal yang pernah terjadi dulu. Itu cukup menjadi pelajaran untuk kisah cintaku bahkan untuk hidupku kedepan. Beberapa kejadian lucu bahkan mengharukan membuatku mengenalnya. Dia cantik, sosok menyenangkan dan baik. Beberapa lelaki mendekatinya melalui aku. Tapi dia bukanlah sosok yang mudah menerima lelaki, ketika ia tak suka maka tidak akan membuka hatinya tanpa menyakiti.

Satu persatu aku mengenal sosok yang pernah menjadi kekasihnya, tak mudah bagiku untuk menerima mereka ketika dia lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama kekasihnya dari pada denganku. Suatu hari aku komplain kepada kakakku, kenapa aku tidak lebih penting dari pada kekasihnya. Dia menjawab, “kamu, ibu, bapak itu beda. Kalian terkunci dan tidak pernah geser dari ruang hatiku. Biarkan aku memilih dan memberi waktu untuk masa depanku, untuk someone yang akan menjadi pasangan hidupku nanti.” Seketika aku sadar bahwa aku salah jika harus cemburu melihatnya bersama orang yang ia sayangi. Dia berhak bersama orang yang disayangi, dan aku menyayanginya lebih dari rasa dia menyayangi kekasihnya. Karena aq mencintai perempuan yang selalu menjadi inspirasi saya itu tanpa kondisi. Yes, unconditional love.

Begitu banyak cerita yang tertuang dalam kisah cintanya, aku tak ingin melihatnya menangis atau kehilangan orang yang ia sayangi. Aku tak ingin melihat pertengkaran antara ia dengan kekasihnya. Aku tak ingin ia mengurung diri dikamar karena merasa kecewa tak dapat mempertahankan kisah cintanya. Masa terberat sudah eca lalui, ketika kehilangan seseorang yang teramat ia sayangi.  Dan aku masih ingat betul, aku bukanlah salah satu orang yang bisa membuatnya kuat saat itu. Aku tau rasanya ketika dia harus pisah dengan kekasihnya yang sudah bersama selama kurang lebih 6tahun karena perbedaan keyakinan, aku tau rasanya ketika dia harus mendapatkan penolakan saat ia mencoba ingin memperbaiki diri dan mempertahankan kisah cinta LDR-nya, aku tau rasanya ketika ia mulai mencintai seseorang yang dipertemukan dipura namun tiba-tiba hilang tanpa kabar dan membuat dia bertanya apa salahnya. Dan mungkin beberapa kisah lain yang membahagiakan atau membuatnya kecewa. Aku tau rasanya ketika dia merasakan sakit hati dan merasa hidupnya seolah-olah sudah hancur, aku mencoba untuk berada pada posisinya karena aku tak ingin ia sakit sendiri. Sekuat hatiku mencoba untuk berempati, walaupun itu mungkin tak pernah membuatnya lebih tegar.  Jadi aku mohon, jadilah obat terbaik untuk hidupnya.

Bagaimanapun dia, aku menyayanginya. Air mataku seperti mesin otomatis yang tiba-tiba menetes ketika ia berkata tentang pernikahan. Ya, menikah. Artinya ia akan merencanakan kehidupan bersama pasangannya, yaitu kamu. Siapapun kamu nanti, kamu akan menjadi bagian hidupnya, kamu akan menjadi bagian dari hidupku, menjadi kakakku juga serta menjadi ayah dari keponakan-keponakanku yang lucu. Dan aku tak ingin kamu menyakitinya, membentaknya, mengecewakannya, meninggalkannya maupun membuatnya menangis.

Untuk calon kakak iparku, aku hanya ingin melihatnya bahagia. Pegang tangannya ketika  ia mulai kehilangan arah, peluk ia ketika ia merasa takut, tenangkan ia ketika ia marah, rawat ia ketika ia sakit dan jadilah penguat untuknya, puji ia ketika ia terlihat cantik dan jangan pernah tinggalkan dia dalam kondisi apapun. Kalian harus selalu percaya bahwa Tuhan akan mendamaikan semua umat. Karena waktu yang akan menjadi sahabat dalam menyembuhkan luka yang pernah singgah.

Untuk calon kakak iparku, selalu bisikan kata “I love u” setiap pagi ketika pertama kali matanya terbuka karna aku tak mungkin selalu tidur bersamanya lagi. Berikan bunga mawar sesekali untuknya tanpa terduga agar dia merasa berharga. Ajaklah ia liburan ketika ada waktu luang, karena dia pernah bilang ingin traveling keliling nusantara bahkan dunia bersama orang yang ia sayangi. Berikan pendapat terbaik ketika ia meminta saran baju mana yang cocok untuknya karena mungkin ia tak akan selalu meminta pendapat padaku lagi. Mintalah maaf jika kamu salah padanya dan maafkan dia jika ia salah padamu. Jangan pernah tersinggung jika saat berdiskusi dengannya lalu ia ingin menang sendiri. Itulah dia, aku mohon terimalah dengan segenap ketulusan semua kekerasan hatinya serta kelembutan jiwanya.

Untuk calon kakak iparku, siapapun kamu nanti. Ketahuilah bahwa aku menyayanginya, dia seperti separuh nafas dalam hidupku. Ia adalah inspirasiku, penyemangat hidupku. Aku tak ingin kamu merubah dia menjadi orang lain. Aku hanya ingin kamu memiliki dia tanpa memisahkannya dariku dan keluargaku. Suatu hari nanti ketika kamu mengucap janji suci padanya dan melakukan upacara agama (pawiwahan), mungkin aku akan menangis. Tapi ketahuilah, aku tak akan menangis sedih. Aku menangis bahagia dan terharu melihatnya bersama orang yang ia sayangi dan akan mengarungi hidupnya yang tak lagi sendiri. Air  mata yang menetes dipipiku nanti adalah suatu perngharapan agar dia bahagia bersama lelaki pilihannya, yaitu kamu. Karena aku tau betapa beratnya ia mencapai titik pernikahan. Aku mohon agar kamu meninggalkan semua kisah cinta masalalu. Begitupun  untuk kakakku, aku berdoa agar dia menjadi satu-satunya untukmu dan kamu satu-satunya untuk kakakku. Semoga tak ada orang lain yang tersakiti atas kebahagiaan kalian. Damai di hati damai didunia dan damai selalu.

Untuk calon kakak iparku, kutitipkan separuh nafas hidupku padamu. Sampaikan padanya bahwa aku tak akan meninggalkannya dan dia akan selalu menjadi inspirasiku. Semoga aku pun bisa menjadi inspirasi untuknya. Aku mohon agar kamu tak terganggu atas kehadiranku saat aku datang padanya ketika aku merindukannya. Suatu hari nanti jika aku menikah, aku ingin ibu, bapak,eca dan kamu menjadi pendamping di upacara pernikahanku. Dan kalian menjadi orang-orang bahagia yang melihatku bersama orang yang aku sayangi. Astungkara.

Bighug,
DN

Labels