Minggu, 03 Mei 2015

Suatu Hari Tanpa Tanda

Pagi Kita.
Binar wajahmu, cerah beriringan dengan merah langit pagi itu
Hembus nafasmu, hangat menemani sekujur tubuhku yang bisu
Sang embun hadir menyapa, menyiapkan kesejukan yang tertunda
Riang kicau burung menyairkan kerinduan yang slama ini aku titipkan
Indah dan syahdu, secangkir kesempurnaan pagiku.

Hanya Kita.
Rintik hujan menuntun kita merengkuh dunia imajiner
Bebas tak berbatas; Hanya kita sebagai pemainnya
Satu per satu lembaran cerita kita ukir tanpa akhir di ujung goresan
Kisah yang kita upayakan tersaji manis dengan jingga sebagai pelengkapnya
Dan hanya kita, sang pemilik cerita itu, hanya kita.

Kita.
Entah esok atau lusa, saat semua tentangmu tak lagi sama;
Saat kita hanya menjadi sepenggal cerita di lembaran itu
Aku tak peduli, asal di tiap pagi bayangmu masih hadir menyelimutiku
Karna sang waktu pernah mengijinkan aku dan kamu menjadi kita.

Selamat pagi, kau yang masih terlelap dengan senyuman di tepian bibirmu
Kuharap senja nanti tak merenggutmu dari pelukku, sekali saja.

By:
--Han

Note:
Terimakasih Sang Pujangga untuk bait2 indahnya. Smoga menginspirasi byk manusia. Kutipan yg aku suka "Karna sang waktu pernah mengijinkan aku dan kamu menjadi kita."

Labels