Jumat, 23 Mei 2014

HARMONI

  Pagi ini sang fajar belum mau menampaka nseyumnya. Aku duduk tenang dengan alunan musik pop ditelingaku. Yaa,, hanya ditelingaku, mataku tertutup sambil terbius lirik lagu yang membuatku semakin galau. Masker hitam untuk melindungi wajahku dari debu dan polusi lain sudah terkait di kedua telinga menutupi hidung dan pipiku.
  Aku melihat mereka berdatangan, berlarian lalu pergi, bahkan mereka berebut dan saling terobos antrian masuk kendaraan bus Transjakarta yang siap mengantarkan mereka ke halte tujuan. Nampaknya rutinitas saling tabrak antara calon penumpang yang berlarian satu dengan yang lainnya adalah hal yang rutin dilakukan mereka setiap matahari terbit dan matahari terbenam.
  Beberapa dari mereka masih menyempatkan untuk duduk di sudut halte da sesekali membuka gadget atau mengobrol dengan teman sampingnya. sedangkan aku tetap memperhatikan mereka yang menurutku "Ini semua adalah hal menarik untuk diperhatikan".
Inilah Ibukota, rutinitas yang belum pernah aku jumpai sebelumnya di Kota Malang, tempat kelahiranku. Dan aku masih bersyukur dan terus bersyukur, Jakarta tidak sekejam yang mereka katakam. Aku berdiri berada diantara gedung-gedung tinggi dan lalulintas Ibukota, sebuah keadaan dimana aku dulu hanya "bermimpi" untuk berada disini.
  Pagi ini hujanpun menjadikan suasana semakin romantis, seketika aktivitas berhenti sejenak dan mereka kembali berebut tempat untuk berlindung dari air hujan. bahkan terlihat guratan kekecewaan ketika mereka berlarian namun bus tak menghiraukan dan segera melaju. Atau terlihat muka yang "lega" saat mereka dapat memasuki pintu bus. Tak jarang dari mereka mengumpat pada petugas yang tak ramah.
  Tuhan, inilah hidupku sekarang, di Halte Busway Harmoni ini, aku mengamati mereka dan menyimpulkan betapa beruntungnya aku berada disini. Aku yakin, dimanapun aku berpijak akan kutemukan keadaan Harmoni, semoga aku terus dapat mencari sudut padang dari segala sisi tanpa kehilangan inspirasi. Biarkan aku menikmati setiap proses perjalanan tanpa mengeluh dan tanpa merasa beban. Masih banyak topik lain yang ingin kutuliskan disini, di Blog dimana aq berteriak tanpa suara. Menuliskan perjalanan yang aku alami, walaupun ini bukan perjalanan "sekeras" yang mereka alami, tapi aku bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels