Minggu, 01 Juni 2014

Sahabat Spesial

260514

Kedua tangannya ringkih memegang erat tangan bundanya.
Ia tak mampu berlari mengejarku, bahkan jalanpun lamban.
Kakinya seperti meraba setiap tanah yang ia pijak.


Ia sahabatku,
mereka bilang ia cacat, tapi tidak bagiku.
Ia diciptakan spesial olehNYA.
Mereka bilang ia berbeda, tapi tidak bagiku.
Ia dan aku sama-sama memiliki mimpi.
Mereka bilang ia tak sempurna, tapi tidak bagiku.
Ia menyempurnakan setiap rongga kelemahan orang-orang disekitarnya dengan canda dan tawa.
ia mengajarkanku ketulusan dengan caranya sendiri.

Bukankah ia ciptaan TUhan?
Ya, ia sama dengan kita.
Tak ada yang menginginkan ia menjadi ia.
Tak ada yang menolak kuasa Tuhan atas kelebihan dari setiap kekurangannya.
biarkan kita menjadi bagian dari mereka yang memiliki fisik spesial.
Mari kita saling merasakan yang mereka rasa,
karena kasih tak pernah mengenal siapa ia dan bagaimana kondisinya.

by: Dikenugroho

NB: Puisi ini saya tulis berdasarkan permintaan sahabat saya (IQHA) yang meminta untuk menceritakan tentang Autism.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels