Jumat, 13 Juni 2014

Merindukanmu

200514
            Akan ada hari dimana kita harus saling merelakan, akan ada hari dimana kita akan saling mengucapkan “Selamat tinggal, semoga kau bahagia dengan dia.” Hanya saja kita tak pernah tau kapan hari itu tiba.
            Hari ini kau berhasil membongkar bendungan air mataku dan memecahkannya. Ini memang tak seperti biasanya, aq terlalu memakai perasaan. Apakah aq berlebihan? Sehari tak kudapati pesan text darimu dan aku merindukannya kemaren. Sejak kemaren aku mengirimkan pesan untukmu, tapi tak ada balasan. Hari ini kau tiba-tiba mengirimkan pesan yang membuatku beku sejenak lalu terbakar.



             "Sorry, aq gak bs BBM kmu untuk akhir2 ini. Sorry ndut, Love U.”
            Entah apa yang ada di otakku saat ini, aku seperti dihujani ribuan batu dan dikerubungi segerombolan lebah hutan yang siap membutakanku. Aku seperti hilang dalam sekejap lalu dibanjiri air mata. Aku belum siap untuk kehilanganmu. Dalam kondisi ini, kita saling membutuhkan dan aku yakin, dalam segala kondisi kita akan selalu saling membutuhkan karena aku mengerti tentangmu. Begitupun kau yang mengerti tentangku. Jarak Jakarta-Malang saja aku masih sering menggantungkanmu, masih berharap saran & kritik yang membuatku lebih dari ini. Aku seperti tidak bisa tanpamu, tapi aku selalu berusaha ‘tuk bisa.
             “Aku tak pernah tau apa yg trjadi stelah ini. Tuhan Maha tau. Love U more.”
Dalam linangan air mata aku melanjutkan untuk membalas pesanmu.Pipiku smakin basah dan terus dibanjiri dengan rasa takut yang teramat dalam. Kau seperti partikel yang tak bisa dipisahkan dalam sebuah ruang yang disebut hati. Siapapun yang datang dan pergi dalam hari-hariku, kau tetap ada disana menempati sudut ruang dan terkunci rapat. Hampir 5 bulan aku tak menemuimu. Kau dan aku hanya bicara lewat perangkat yang disebut handphone. Kita berperang menyatukan menyatukan rasa rindu lewat kata-kata yang jauh dari kata mesra. Kita punya cara untuk menunjukan rasa rindu.
Kau dan aku bertahan dalam ikatan tanpa syarat, 4 tahun lebih kita bersama dan mengumpulkan rasa yang disebut kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan bahkan kemarahan. Kita seperti satu lalu pada akhirnya kita pecah menjadi dua dan terpisah jauh. Munafik jika berkata “Aku tidak apa-apa.” Aku hanya berusaha untuk “tidak apa-apa.”
Aku sayang kamu, semoga Tuhanmu kan menjagamu  seperti Tuhanku menjagaku. Terimakasih sudah membuatku menangis hari ini, kau ajarkan aku banyak hal, kau berikan aku banyak hal. Dan hari ini, aku menangis terisak setelah sekian lama aku tak menangis dan bahkan aku lupa cara untuk menangis. Aku merindukanmu.          
Note: aq yakin, Tuhan akan memberikanmu kebahagiaan yang seharusnya kamu dapatkan! maka percayalah, bahwa aku juga akan mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya aku dapatkan! :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels