6 juni 2013
Hari ini eca brgk ke jkt. Ya, semua partner kerja dan
sahabat’nya dibali psti merasa kehilangan sosok dia.itulah yang aku rasakan 2
tahun lalu. Andai eca tau, aq juga menangis karna untuk kesekian kalinya aq tak
bs mengantarnya berangkat untuk menempuh karir yang lebih baik.
Eca sudah 2 tahun di Bali, aq sering mengunjunginya.
Semenjak ia putus dengan pacarnya di Malang, ia tdk pernah pulang untuk
mengunjungiku. Hanya sekali, dia jauh
dari Bali ke Malang hanya ingin melihatku ng’Dance di Matos yang durasinya
kurang dari 10 menit. Dia datang dengan membakar semangatku. Melihatnya dari
atas panggung adalah hal yang istimewa dan hal yang membuatku merasa menjadi
juara. Walaupun dalam hal ini orangtuaku tdk datang untuk melihat penampilanku,
tapi aq merasa terwakili oleh Eca. Karna ibu bpk dan eca adalah sgala2’nya.
fotoku bersama eca saat di Malang |
Aq yang sering dtang mengunjunginya di bali, tentu saja saya
dibiayai eca untuk transport dan biaya hidup selama dibali. Itu adah hal yang
membuat saya merasa berhutang pada eca. Sampai kapanpun waktu dan biaya yang
dia kasih untukku tak akan tergnti oleh apapun. Sempat aq, bpk dan ibu
mengunjungi eca, dan dia merasa senang. Aq bs melihat dari wajahnya tak merasa
lelah menemani kami keliling bali sepulang kerja hingga larut malam. Aku sayang
kalian.bukankah ini hal yang indah, berlibur bersama dan melupakan segala
urusan sejenak untuk keluarga.
Bukan hal yang singkat 2 tahun tanpa eca, aq harus sendiri
di kontrakan Malang. Sudah 10 tahun terakhir aq hidup bersama eca di kontrakan,
karena kami ingin sama2 sukses di dunia pendidikan. Kami lebih banyak melakukan
sesuatu berdua, bahkan kami mandi berdua agar eca tak terlambat masuk kuliah
dan aq masuk sekolah. Walaupun ada 2 tempattidur di masing2 kamar, tapi aku
memilih untuk tidur bersama eca. Bahkan aq tak mau jika ia membelakangiku saat
tidur, karena aq tak mau melewatkan sedikitpun waktuku bersamanya. Sebulan
sekali kami bertemu dengan keluarga, entah aq dan eca yg pulangkampung atau bpk
ibu yang mengunjungi kerumah malang, tapi yang jelas kami selalu meluangkan
waktu untuk keluarga dalam sebulan sekali. Hal-hal kecil bersama eca sangat
berarti untuk ku kenang dan sangat berat untuk kutinggalkan. Pada akhirnya aku
hrs melepaskan eca yang memutuskan untuk bekerja di Surabaya. Untuk pertama
kalinya aku jauh dengan eca adlah saat kelas 3 SMA semster 2. Aku berjuang
untuk membuang rasa takut saat tidur sendiri, bangun pagi dan mandi sendiri
tanpa berebut gayung dgn eca. Betapa beratnya saat itu karena aku masuk jam 6
pagi untuk pelajaran tambahan kelas 3. Aku sering menangis bersama dona di
kelas. Menyiapkan sarapan sendiri sebelum berangkat UAS dan belajar sendiri
saat malam hari untuk menghadapi UAS itu terjadi pada saya. Hanya suara Ibu
lewat tlp pagi2 sekali yang membangunkanku. Melewati waktu dengan diri sendiri
itu adlah hal yang membosankan, dan saya mengalaminya. Aku ingin kumpul bersama eca. Ia memang
sering pulang, 2minggu sekali ia ke malang tapi eca sering meninggalkanku
karena ia juga menghabiskan waktu bersama pacarnya yang sudah 5tahun bersama.
3 jam jarak Malang Surabaya jika ditempuh dengan sepeda
motor, dan saya memutuskan untuk mengunjungi eca ke surabaya saat weekend.
Bermodalkan pengalaman mengantar eca sekali saat tes interview di surabaya,aq
mencoba untuk mengingat2 jalan sambil membaca tulisan SURABAYA di papan hijau
atas jalan. Bangga melihat eca bekerja
di ruangan AC sebuah kantor Mall Surabaya. Dan apapun yang terjadi pd eca aq
ingin mengikuti jejaknya.
foto eca di Bali awal masuk kerja |
Sebuah kebahagiaan yang tak bisa di ungkapkan saat eca
kembali kemalang dan aq bs tidur bersamanya kembali dengan status mahasiswa.
Melewati hari2 bersama eca yang bekerja di Batu dengan jabatan tinggi. Ia
sukses untuk urusan karir, tapi tidak untuk urusan asmara. Ia meleawati masa2
sulit karena ia harus berpisah dengan kekasihnya yang sudah 5 tahun lebih
bersamanya. Aq melihatnya dengan frustasi yang luar biasa. Aq tak bisa
memeluknya dan berkata2 untuk menenangkannya. Semua itu kalah dengan amarahnya
yang tak bisa kuhentikan. Aku hanya menangis sambil berdoa dihadapan Hyamg Widi
agar ketenangan merasuki jiwa eca yang berapi. Tapi 1 tahun kemudia, ia
menemukan hati yang lama tak bertemu. Ia berpacaran dengan teman lamanya saat
SMU.
foto eca mendampingi karyawan dalam acara 'coffe morning' |
Semester 5 aku mengantar eca ke Bali untuk tes interview
kerja di ACE Hardware. Perusahaan besar yang sudah tidak asing lagi di telinga.
Aq selalu mendukung stiap kputusan eca, aq yakin ia tak akan salah pilih jalan
untuk hidupnya. Walaupun kekasihnya dengan berat hati melepas eca untuk bekerja
di Bali, tapi eca yakin bias sukses di Bali. Dibalik dukunganku kepada eca
untuk berangkat ke Bali, aq merasa terpukul karna akan jauh kembali bersama
eca. Ini bukan msalah 3 jam perjalan untuk ketemu, tapi pulau yang memisahkan
aq dan eca. Pada hari H eca berangkat ke Bali, aq tak bias mengantar eca karena
aq masih mengikuti kegiatan kampus. Bpk ibu dan kekasihnya yang mengantarkan
eca ke terminal. Sekali lagi, bahwa aku juga ikut menangis walaupun tak
dihadapannya. Aku melihat rumah bersih dan sepi tanpanya.
Sudah 2 tahun eca di Bali, ia di mutasi ke Jakarta. Semoga
ini awal yang baik dan selalu akan baik. Kesekian kalinya aq tak
mengantarkannya ke bandara. Eca
berangkat dari Bali, diantar kekasihnya dan sahabat2’nya. Semoga selalu sukses
dlam karir dan cintanya. Aq sayang eca, selalu.
foto Eca sembahyang di pura Bali |
Tuhan selalu adil, selalu menyuguhkan pelangi setelah
hujan. Aku yakin bahwa aku dan eca akan
melihat pelangi terindah setelah hujan
turun. Aku selalu mengharap kehadiran eca dan keluarga dihadapanku, bercerita
dan tertawa bersama. Kangen masa2 bapak member wejangan2 kepada kami. Semua karena
cinta. Dan kalau ditanya “apakah anda siap jika eca menikah?”. Saya akan berat
menjawab “ya saya siap!!!”, walaupun hati saya menangis. Saya tdk takut
kehilangan waktu bersamanya saat ia menikah, tapi saya takut kehilangan hatinya
untukku. Aq akan sekeras2nya mempertahankan kenangan kita agar tetap tersimpan
indah di memory hidupku. Semoga eca membawa cerita baik dari Jakarta.
*JUST FOR MY BELOVED SISTER, ECA*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar