200514
Akan ada
hari dimana kita harus saling merelakan, akan ada hari dimana kita akan
saling mengucapkan “Selamat tinggal, semoga kau bahagia dengan dia.” Hanya saja
kita tak pernah tau kapan hari itu tiba.
Hari ini kau
berhasil membongkar bendungan air mataku dan memecahkannya. Ini memang tak
seperti biasanya, aq terlalu memakai perasaan. Apakah aq berlebihan? Sehari tak
kudapati pesan text darimu dan aku merindukannya kemaren. Sejak kemaren aku
mengirimkan pesan untukmu, tapi tak ada balasan. Hari ini kau tiba-tiba
mengirimkan pesan yang membuatku beku sejenak lalu terbakar.
"Sorry, aq gak bs BBM kmu untuk akhir2 ini. Sorry ndut, Love
U.”
Entah apa
yang ada di otakku saat ini, aku seperti dihujani ribuan batu dan dikerubungi
segerombolan lebah hutan yang siap membutakanku. Aku seperti hilang dalam
sekejap lalu dibanjiri air mata. Aku belum siap untuk kehilanganmu. Dalam
kondisi ini, kita saling membutuhkan dan aku yakin, dalam segala kondisi kita
akan selalu saling membutuhkan karena aku mengerti tentangmu. Begitupun kau
yang mengerti tentangku. Jarak Jakarta-Malang saja aku masih sering
menggantungkanmu, masih berharap saran & kritik yang membuatku lebih dari
ini. Aku seperti tidak bisa tanpamu, tapi aku selalu berusaha ‘tuk bisa.
“Aku tak pernah tau apa yg trjadi stelah ini.
Tuhan Maha tau. Love U more.”
Dalam linangan air mata aku
melanjutkan untuk membalas pesanmu.Pipiku smakin basah dan terus dibanjiri
dengan rasa takut yang teramat dalam. Kau seperti partikel yang tak bisa
dipisahkan dalam sebuah ruang yang disebut hati. Siapapun yang datang dan pergi
dalam hari-hariku, kau tetap ada disana menempati sudut ruang dan terkunci
rapat. Hampir 5 bulan aku tak menemuimu. Kau dan aku hanya bicara lewat
perangkat yang disebut handphone. Kita berperang menyatukan menyatukan rasa
rindu lewat kata-kata yang jauh dari kata mesra. Kita punya cara untuk
menunjukan rasa rindu.
Kau dan aku bertahan dalam ikatan
tanpa syarat, 4 tahun lebih kita bersama dan mengumpulkan rasa yang disebut
kebahagiaan, kesedihan, kekecewaan bahkan kemarahan. Kita seperti satu lalu
pada akhirnya kita pecah menjadi dua dan terpisah jauh. Munafik jika berkata
“Aku tidak apa-apa.” Aku hanya berusaha untuk “tidak apa-apa.”
Aku sayang kamu, semoga Tuhanmu kan
menjagamu seperti Tuhanku menjagaku.
Terimakasih sudah membuatku menangis hari ini, kau ajarkan aku banyak hal, kau
berikan aku banyak hal. Dan hari ini, aku menangis terisak setelah sekian lama
aku tak menangis dan bahkan aku lupa cara untuk menangis. Aku merindukanmu.
Note: aq yakin, Tuhan akan memberikanmu kebahagiaan yang seharusnya kamu dapatkan! maka percayalah, bahwa aku juga akan mendapatkan kebahagiaan yang seharusnya aku dapatkan! :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar